Minggu, 28 September 2014

Di Kalimantan, Lintah Telan Cacing Bulat-bulat


Lintah biasanya menghisap darah. Di pedalaman hutan Kalimantan, ada sebuah lintah besar berwarna merah yang bisa menelan mangsanya hidup-hidup.

Hal ini digambarkan dalam sebuah video yang diproduksi BBC yang bertajuk 'Wonders of the Monsoon'. Dalam video tersebut, lintah besar berwarna merah itu melumat cacing berwarna biru, mirip dengan ular yang memangsa korbannya.

Mahluk ini tergolong baru dalam dunia ilmu pengetahuan sehingga belum ada nama untuk mewakilinya. Namun penduduk di Gunung Kinabalu mengenalnya sebagai Lintah Merah Besar.

Lintah merah ini tergolong sebagai yang terbesar di dunia. Spesimen yang tertangkap kamera memiliki panjang sekitar 30 sentimeter. Namun para ahli percaya jika lintah ini bisa tumbuh lebih besar lagi.

Saking telah tumbuh besar, lintah merah ini tidak lagi bisa bertahan hidup hanya dengan menghisap darah. Mereka memakan cacing biru besar dan menelannya seperti manusia memakan mi instan. Cacing yang dimakannya bisa lebih panjang, sekitar 78 sentimeter.

Sebelum menemukan korbannya, lintah mendeteksi keberadaan cacing dengan cara mengendus. Dia berdiam sebentar, mengamati dan akan menelan cacing dengan cepat. Saat memakan, mulut lintah menganga dan langsung menyedot seluruh tubuh cacing biru itu.

"Seolah-olah lintah berpikir terlebih dahulu sebelum memangsa korbannya, di mana sisi akhir tubuh cacing yang  akan dimangsa. Mereka juga mengukur, apakah korbannya terlalu besar untuk dimakan atau tidak. Saat jawaban sudah ditemukan, lintah mulai menyedot cacing. Ini sangat luar biasa," kata pembuat dokumenter itu, Paul Williams, seperti dikutip Telegraph, Sabtu 27 September 2014.

Dalam video itu juga direkam jika cacing itu berontak ingin melepaskan diri. Namun lintah merah lebih kuat dan cacing terus disedot ke dalam tubuhnya sampai benar-benar tak bersisa.

Spesies ini ditemukan di Gunung Kinabalu, sebuah gunung tertinggi di Kalimantan. Temuan ini diwarnai dengan banyak tantangan. Tim dokumenter bekerja sama dengan Ekolog Alim Bium untuk menemukan lintah itu.

0 komentar:

Posting Komentar